Sunday, November 29, 2009

PROGRAM TERDEKAT






Thursday, August 6, 2009

WORSHIP WARS


How Do We Determine Musical Excellence? Longtime BreakPoint listeners know how I feel about church music. I prefer the older hymns of the faith over modern praise choruses. Other people feel strongly the other way. So I'm not surprised that full-scale music wars have erupted in some churches. But is there a right and wrong kind of music for worship? One expert on church music says yes, there is.
Donald Williams is director of the School of Arts and Sciences at Toccoa Falls College in Georgia. In his excellent Touchstone magazine article, "Durable Hymns," Williams notes that there have been wars over music almost as long as there's been a church. So what's the answer? Williams says we should study the music of the past to "learn the criteria by which to discern what is worthy in the present."
Much of today's music is of poor quality, he writes. But so was some music written centuries ago. The difference is the old hymns have endured a centuries-long weeding-out process. If we hope to identify the best new music, Williams writes, we must know "those marks of excellence that made the best of the past stand out and survive so long."
These marks of excellence "are not arbitrary." They "are derived from biblical teaching about the nature of worship." They come, Williams writes, "from an understanding of the nature of music and how it can support those biblical goals." Among these marks of excellence is biblical truth. Lyrics need not to be literal Scripture, but they do have to be faithful to it.
Another mark of excellence-theological profundity. Think of how the words to this great hymn encourage us to worship God with our minds: Immortal, invisible, God only wiseIn light inaccessible hid from our eyes By contrast, some contemporary choruses are often "so simplistic and repetitive that theological reflection never has a chance to get started," Williams says.
A third mark of excellence is poetic richness. For instance, the use of a question in the hymn "What Child is This?" helps us capture "the wonder of the Incarnation." In "Amazing Grace," the word "wretch," Williams notes, is "a simple but evocative" choice.
A fourth mark is musical beauty. In great music, "there are certain contours, structures, and cadences that make for a singable melody." And the right harmony "can make that melody more memorable . . .," he writes. For instance, "Be Thou My Vision" "rises and falls like an ocean wave or a sine curve."
Tragically, Williams notes, "more recent praise choruses seem to ignore all the rules of good composition, giving us not well-shaped melodies but just one note after another."
Now, some songwriters are creating excellent music today. But, warns Williams, only those musicians who are musically gifted, and historically, biblically, and theologically trained are qualified to help churches choose the best new music "as a supplement to the church's rich musical heritage."
I couldn't agree more. And-in the end-all sides of the music wars can agree that we want to praise God by singing hymns and spiritual songs that are biblically true, theologically profound, poetically rich, and, yes, musically beautiful.

Tuesday, July 21, 2009

DIBENTUK UNTUK KELUARGA ALLAH

Allahlah yang menjadikan segala sesuatu, dan segala sesuatu adalah bagi kemuliaan-Nya. Dia ingin agar banyak anak-anak-nya berbagi kemuliaan-Nya (Ibrani 2:10a).
Sebagai manusia, kita dibentuk untuk keluarga Allah. Allah menginginkan sebuah keluarga, dan Dia menciptakan kita untuk menjadi bahagian di dalamnya. Inilah tujan kedua Allah bagi kita, yang Dia rancangkan sebelum manusia dilahirkan. Keseluruhan Alkitab merupakan kisah mengenai Allah membangun sebuah keluarga yang akan mengasihi-nya, mengormati-Nya, dan memerintah bersama-Nya selama-lamanya. (Efesus 1:5). Apakah manfaat menjadi bahagian dalam keluarga Allah? Saat kita dilahirkan secara rohani ke dalam keluarga Allah, kita diberi beberapa hadiah hari kelahiran yang mengagumkan: nama keluarga, keserupaan dengan keluarga, hak-hak istimewa keluarga, dan warisan keluarga. (1 Yoh 3:1; Rom 8:29; Gal 4:6-7;Rom 5: 2; 1 Kor 3;23; Efs 3:12; 1 Pet 1:3-5 dan Rom 8:17).
Dalam Perjanjian Baru sangat menekankan "warisan" berharga kita. Alkitab menyatakan "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Fil 4:19). Sebagai anak-anak Allah kita mulai mendapat bahagian dari harta keluarga. di sini di bumi "Kekayaan kasih karunia-Nya...kemurahan-Nya...kesabaran-Nya...kemuliaan...hikmat...kuasa...dan rahmat". Tetapi di dalam kekekalan kita akan mewarisi lebih banyak lagi.
Hak istimewa yang terbesar bagi kehidupan keluarga Allah akan di nikmati apabila kita masuk dalam keluarga Allah. Alkitab mnegatakan, "Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara." Biarkan kebenaran yang luar biasa ini sepenuhnya difahami. Kita adalah bahagian dari keluarga Allah, dan kerana Yesus menjadikan kita kudus, Allah bangga akan kita! Kata-kata Yesus, tidak mungkin mengelirukan. (Matius 12:49-50).
Masuk dalam keluarga Allah merupakan kehormatan tertinggi dan hak istimewa terbesar yang boleh kita terima. Tidak ada hal lain yang dapat menandinginya. Pada waktu kita berasa tidak bererti, tidak dikasihi atau tidak aman, ingatlah bahawa siapa yang memiliki kita. Amin

Tuesday, July 7, 2009

ERTI HIDUPUKU- Melayani Tuhan



Matius 10:40-42Ayat Kunci: Siapa saja yang memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ia tidak akan kehilangan upahnya (Matius 10:42)
Suatu kali gereja kami mengundang seorang pendeta untuk menyampaikan firman Tuhan dan bersaksi mengenai pelayanan yang telah dia lakukan dalam dua puluh tahun terakhir. Saya sangat terrasa dengannya; penampilannya sederhana. Ia berkhutbah tanpa pemakaiaan pakaian yang hebat. Khutbahnyapun sederhana, tetapi pesannya sangat jelas. Namun, yang lebih membuat saya terrasa adalah hatinya. Ia memiliki hati untuk melayani orang-orang yang terpinggirkan; seperti anak-anak jalanan, anak-anak tertindas, bahkan sampai kepada tahanan-tahanan. Dan, dari hatinya muncul keyakinan bahawa apa yang dilakukannya adalah benar, karena sesuai dengan perintah Allah. Jika kita membandingkan keyakinan pendeta tersebut dengan ayat yang kita baca hari ini, memang benar demikian adanya. Tuhan sebenarnya memberikan sebuah teladan pelayanan yang benar. Jika kita ingin melayani Tuhan, kita tidak perlu melakukan sesuatu yang spektakuler. Kita dapat memulainya dari hal sederhana: "memberikan secangkir air sejuk" bagi orang-orang yang dipinggirkan dan berkekurangan-"yang kecil ini". Meski itu bererti juga berani keluar dari zona selesa, untuk melayani yang kurang terlayani. Entah sudah berapa lama konsep melayani Tuhan yang kita miliki hanya terbatas di dalam tembok gereja. Tentu apa yang kita lakukan digereja selama ini tidaklah salah, tetapi dengan mengingat apa yang disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada kita, seharusnya kita juga memikirkan hal-hal di luar tembok gereja, terutama untuk melayani kaum yang Alkitab sebut sebagai "yang kecil". Sudah saatnya kita melakukan kebenaran firman Tuhan ini.
LAYANILAH TUHAN SEPERTI YANG TUHAN MAHU

Monday, July 6, 2009

APA YANG MENGGERAKKAN KEHIDUPAN ANDA..


Kehidupan setiap orang digerakkan oleh sesuatu. Banyak kamus mendefinasikan kata kerja menggerakkan sebagai "Membimbing, mengendalikan, atau mengarahkan." entah mungkin itu kita sedang menggerakkan sebuah kereta, sebuah basikal atau bola golf, anda sedang menimbang, mengendalikan dan mengarahkannya pada saat itu. Apakah yang menjadi daya penggerak di dalam kehidupan anda?Sekarang mungkin kita digerakkan oleh sesuatu masalah, suatu tekanan, atau suatu batas masa. Kita mungkin digerakkan oleh ingatan yang menyedihkan, ketakutan yang menghantui, atau suatu keyakinan yang tidak disedari. Ada ratusan keadaan, nilai dan emosi yang boleh menggerakkan kehidupan kita.Ramai orang digerakkan oleh rasa bersalah. Menghabiskan seluruh hidup dengan berlari dari rasa penyesalan dan menyibukkan rasa malu.

Orang-orang yang digerakkan oleg rasa bersalah dimanipulasi oleh ingatan-ingatan. Ada orang digerakkan oleh kebencian dan kemarahan. Selalunya orang seperti ini akan mempertahankan kepahitan dan tidak pernah sembuh darinya. Bukannya melepaskan penderitaannya melalui pengampunan, tetapi ia mengulanginya berkali-kali dalam fikirannya.Sesetangah orang digerakkan oleh rasa taku. Ketakutan-ketakutan itu mungkin merupakan akibat dari adanya pengalaman-pengalamai yang pahit, harapan-harapan yang tidak masuk akal, bertumbuh dalam keluarga dengan pengawasan yang ketat atau bahkan kecenderungan yang membawa kepada rasa takut.

Ada orang digerakkan oleh materialisme. Ini adalah keinginan untuk memiliki menjadi keseluruhan sasaran kehidupannya. Memiliki gerakkan hati untuk selalu ingin lebih ini didasarkan pada salah faham bahawa memiliki lebih banyak akan membuat orang lebih bahagia, lebih penting dan lebih aman tetapi ketiga gagasan ini tidak benar kerana hal-hal dimilikinya hanya memberikan kebahagian sementara.

Oleh itu kehidupan sesorang haruslah digerakkan oleh Tujuan... Namun bagaimana menafaatkan kehidupan yang digerakkan oleh tujuna? jika ingin kehidupan digerakkan oleh tujuan sesorang itu harus mengenali tujuan hidupnya yang memberi makna kehidupan. Kita diciptkan untuk memiliki makna. Mengenali tujuannya di ciptakan, akan membuat seseorang itu fokus terhadap tujuan hidupnya, mengenali tujuan hidupnya akan memotivasikan hidupnya dan bila seseorang mengenali tujuan hidupnya, dia akan mempersiakan diri untuk menghadapi kekekalan.

Wednesday, July 1, 2009

SESUNGGUHNYA UNTUK APAKAH AKU ADA DI DUNIA


Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka ( Pengkhutbah 3:11). Tentu allah tidak akan menciptakan makhluk seperti manusia hanya untuk hidup sehari! Tidak, tidak, manusia diciptkan utuk kekekalan. Kehidupan ini bukan hanya yang ada sekarang. kehidupan di bumia ini hanyalah gladi bersih sebelum pelaksanaan yang sesungguhnya. Bumi adalah daerah persiapan, prasekolah, uji cuba bagi kehidupan manusia di kekalkan. Inilah masa latihan sebelum permainan yang sesungguhnya; peraturan pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Kehidupan ini adalahnpersiapan untuk menghadapi kehidupan seterusnya.



KHUTBAH MINGGU INI - 4hb Oktober 2009

KRISTUS ADALAH KORBAN YANG SEMPURNA
Ibrani 10:1-18

1. Korban yang sempurna: Keperluannya – (ayat 1-4)

a. Korban haiwan tidak memberikan pengampunan dosa yang sejati - ( ayat 1-2)

b. Korban haiwan menjadi peringatan terhadap dosa - (ayat 3-4)

2. Korban yang sempurna: Peruntukkannya – (ayat 5-9)

a. Disediakan oleh Allah - (ayat 5-6)

b. Ditawarkan secara percuma oleh Kristus - (ayat 7-9a)

c. Membentuk suatu perjanjian baru - (ayat 9b)

3. Korban yang sempurna: Kecukupannya – (ayat 10-18)

a. Memberikan penyucian yang sejati - (ayat 10-14)

b. Memberikan pengampunan dosa yang sejati - (ayat 15-18)

DARLENE & DEBORAH







Gambar Terbaru: 2hb Julai 2009, jam7:30 pagi



Comel........................
Siapa kata saya tak comel.....











Atliana, Darlene @ Deborah....




Ini aku baru umur 1 minggu la.....


Aku harijadi yang ke 5 tahun



GAMBAR KELUARGA






Esther Darlene

Deborah